Ads 468x60px

.

Wednesday, July 4, 2012

Edit Foto: Efek Foto Military Night-Vision Dengan Photoshop

1. Buka Photoshop (Start >> All Program >> Photoshop), dan Masukkan gambar yang akan kita edit (File >> Open >> Pilih Gambar >> Open).
Disini saya menggunakan potongan film action "The Raid" agar kesannya lebih militer
the raid movie

2. Tekan Shift + Ctrl + U untuk menDesarture warna foto menjadi hitam putih

3. Ok sekarang kita buat new File ( File >> New >> Width 10 pixels ; Height 10 pixels ; Background Content Transparent )
Wow kecil amat!!, oke perbesar dengan menZoom (tekan Zoom Tool atau Tombol Z).

""
Tekan CRTL + R untuk memunculkan Ruler (Penggaris) kemudian ubah Ruler ke besaran Pixel dengan cara klik kanan pada ruler lalu centang pixel. Setelah itu Buat kotak dengan setinggi 2 pixel dengan Rectangel Tool (tekan tombol U).

4. Tekan Tombol CTRL + A untuk menyeleksi kotak yang kita buat, Lalu Klik Edit > Define Pattern
""
Beri nama pattern yang kita buat, disini saya menamakannya "pattern garis scan"

Nah kita sudah punya pattern yang cocok untuk efek kita. Ok mari kita kembali ke gambar para tentara The Raid

5. Pada waktu berada di Gambar tentara. Gandakan gambar / Layer dengan menekan CTRL + J. Lalu bikin layer baru dengan cara menekan Shift + Ctrl + N
97pf3.png
Sekarang kita punya Layer 1 dan Layer 2. Jika anda belum tahu apa itu layer klik Disini. Jika anda belum tahu letak Layer Klik Disini

6. Set Foreground, Caranya klik kiri Kotak Foreground, pilih warna hijau dengan Hexadecimal #1eff00. (bantuan: apa itu hexadecimal? Klik Disini.)
97pf4.png
Ok, setelah itu klik Paint Bucket Tools,
paint bucket tool
dan klik ke kanvas sehingga warna lembar kerja menjadi hijau.
97pf6.png
Setelah itu pada Turunkan Opacity sekitar 50%, Fill 80% dan ubah modenya menjadi Overlay. Aturan Fill dan Opacity tidak mengikat jadi anda bisa mengubah sesuai selera anda :)
Hasil sementara
the-raid-night-vision.jpg

7. Ok sekarang kita tambah kesan Night vision dengan Infra Red biar lebih seru.
Buat layer baru (Shift + Ctrl + N) tekan OK dan anda mendapatkan Layer 3. Lalu klik Paint Bucket Tool
97pf7.png
Klik segitiga di properties atas lalu pilih pattern, kemudian klik "pattern garis scan" yaitu pattern yang baru saja kita buat tadi di atas

8. Klik kiri ke kanvas/lembar kerja kita dan hasilnya sementara
the-raid-night-vision-scanline.jpg

9. Sekarang klik Filter >> Blur >> Glaussian Blur
Klik dan atur radius 1px , hasil sementara
vision-scanline.jpg

10. Ubah blending mode Layer 3 ke mode Soft Light.
97pf8.png
Atur Opacity agar kelihatan lebih real. Disini saya menurunkan Opacity menjadi 60%. setting ini tidak mengikat jadi sesuai selera anda.
Hasilnya sementara
vision-scanline

10. Sentuhan terakhir (fiuh akhirnya... yes ayo semangat!!!)
Pada menu utama Klik Layer >> Layer Style >> Outer Glow
97pf9.png
Atur warna ke warna putih , tekan OK
Hasil Sementara
vision-scanline3.jpg
Ok. sekarang buat layer baru (Shift + Ctrl + N >> Ok sekarang kita punya Layer 4) lalu buat seleksi dengan menggunakan Eliptical Marquee Tool
vision-scanline4.jpg
Selanjutnya, di menu Utama klik Select > Modify > Feather, ubah ke 7px. Kemudian Select > Inverse, Lalu gunakan Paint Bucket Tool (eits tadi di langkah ke 7 karena kita mengubah propertiesnya ke patter maka kita harus mengubah dulu ke foreground untuk mewarnai) dan warnai dengan Hitam (Black) setelah selesai tekan CTRL + D untuk menghilangkan seleksi.
Hasil sementara
infra-red-night-vision.jpg

Ayo semangat... Biar lebih keren lagi, Klik Filter > Distort > Wave , setting seperti ini
wave photoshop
kemudian ubah blending mode dari "Layer 4" ke Overlay. Setelah itu klik Filter >> Blur >> Glaussian Blur >> Set ke 60 pixel.
Nah setelah itu kita tambahkan Noise (Klik Filter >> Noise >> Add Noise >> Amount 10% atau 15% dan Distribution Uniform >> Ok)
Yeah...
hasilnya:
infra-red-night-vision-military-big
Anda bisa bereksperiment dengan menambahkan efek apapun misal menambah efek noise pada Layer 1 jadi hasilnya seperti ini (alternatif)
infra-red-night-vision-military-noise
Efek Infra Red Military Night Vision telah selesai.

Edit Foto: Membuat Efek Terminator Dengan Photoshop

1. Pertama-tama, seperti biasa dan memang biasanya dan harus, hehe, buka photoshopnya :)

2. Trus buka gambar yang mau di edit, di tutor ini saya memakai foto saya sendiri
terminator effect

3. Setelah itu copy layer background atau tekan “CTRL+J” dan delete layer background, sekarang yang tersisa adalah layer  “background copy”
terminator effect

4. Nah, kalau sudah gunakan “Eraser Tool” atau tekan “E”
terminator effect

5. Hapus bagian yang mau di kasih effect mesin seperti ini
terminator effect

6. Setelah itu buka gambar mesinnya, kalo mas Fariz make gambar mesin mobil. Seperti ini
terminator effect
Jika kurang suka, bisa mencari variasi yang lain di Google Search

7. Nah, kalau sudah. Atur ukuran gambar mesin hingga sesuai yang kita inginkan, lalu drag atau copy ke layer gambar yang sedang kita edit, seperti ini
terminator effect

8. Nah selanjutnya taruh layer gambar mesin di bawah layer foto yang sedang kita edit, seperti ini
terminator effect

9. Nah, setelah itu posisikan mesin hingga terlihat enak di pandang seperti ini.
terminator effect

10. Kalau sudah, gunakan “Brush Tool” atau tekan “B” dan atur foreground color dengan menjadi warna hitam. Atur juga brushnya seperti gambar di bawah
terminator effect

11. Dan brushkan di daerah sekeliling daerah yang tadi di hapus, seperti ini. Buatlah hingga seperti terlihat gosong atau seperti bekas terbakar
terminator effect

12. Nah, sekarang membuat effect retak pada sekelilingnya. Download brushnya di sini (http://all-free-download.com/photoshop-brushes/ss-cracks.html). bagi yang awam masalah brush silahkan buka Cara instal dan penggunaan brush. buat secara acak seperti ini
terminator effect

13. Buat hingga seperti retak asli dan bisa juga di tambah mata robot, langkahnya sama saja, Cuma hapus matanya dan ganti dengan mata robot, edit sedimikian rupa hingga menjadi seperti nyata. Seperti ini.
terminator effect
Efek wajah Terminator (cyborg)

Tuesday, July 3, 2012

Cara Meng-Crack Software Trial GRATIS


TEKNIK FISHING, CARA MUDAH MENG-CRACK SOFTWARE

Cracking adalah seni memodifikasi suatu program agar bekerja sesuai keinginan kita. Bagi yang menguasai bahasa Assembly, dapat men-disassembly file EXE dari sebuah aplikasi lalu mengedit kode hex tertentu serta mengembalikannya ke bentuk exe seperti semula agar berjalan sesuai keinginan. Teknik ini di kenal dengan nama Dead Listing.

Bagi kalangan pemula, bisa menggunakan teknik Fishing yakni teknik memancing sebuah serial number dari suatu aplikasi terbatas (trial version,) dengan bantuan sebuah software bernama SoftICE. SoftICE adalah jenis software debbuger yang digunakan untuk melakukan disassembly suatu program pada saat program itu dijalankan.

Untuk system operasi Windows XP dan versi sebelumnya, bisa menggunakan Softice versi 4.2.7 yang bisa di download





KONFIGURASI SOFTICE
Proses instalasi Softice tidaklah sulit, sama seperti instalasi program pada umumnya. Hanya saja, Untuk mengkonfigurasi SoftICE pada sistem PC, terdapat 5 pilihan, semuanya tergantung kebutuhan kita. Yakni Boot, Softice berjalan sebelum menjalankan Windows. System, berjalan berbarengan dengan Windows. Automatic, Softice berjalan otomatis namun, tidak semua debug driver aktif. Manual, menjalankan Softice secara manual dan yang terakhir Disable, menonaktifkan Softice pada setiap startup Windows.

Setelah proses instalasi selesai, lakukan modifikasi salah satu file SoftICE yaitu winice.dat untuk mempermudah inisialisasi simbol pada saat di-load.

Caranya, cari winice.dat. biasanya, ada di C:/Program Files/ NuMega/. Lalu buka dengan Notepad. Hilangkan tanda titik koma ( di depan setiap perintah EXP. Ganti nilai PHYSMB dengan kapasitas RAM yang ada di computer. Setelah selesai, klik ‘Save’ dan restart computer agar perubahan bisa berdampak.

SoftICE berjalan otomatis di belakang sistem operasi, maka untuk memunculkannya di layar monitor, tekan tombol Ctrl+D pada keyboard secara bersamaan. Demikian pula pada saat anda ingin menutupnya ke belakang layar.

MEMULAI CRACKING :

1. Buka Program Trial Version
Buka program trial version yang ingin di crack lalu klik ‘Enter Registration Code’. Masukan informasi ‘Name’ dan ‘Registration’ Sesuka anda (jangan tekan ENTER dulu). Tampilkan Softice dengan menekan CTRL-D, pasang breakpoint dengan mengetik di command prompt line : BPX Getdlgitemtexta, lalu

Muncul window SoftICE di layar monitor. SoftICE kemudian menampilkan kode dialognya. Tekan F12 dua kali dan lihat nilai register EAX apakah bernilai 6. Nilai ini adalah banyaknya karakter yang anda masukkan pada Registration. Jika yang diketik sebanyak 4 karakter, maka EAX akan bernilai 4.

Tekan F10 sebanyak 10 kali dan berhenti pada CALL 004079D5 karena di bawahnya ada TEST EAX,EAX yang artinya membandingkan nilai EAX yang anda ketik dengan EAX yang dibuat di dalam CALL 004079D5 di atasnya. Sekarang tekan F8 sekali.

2. Mencari Registration Code
Tekan F10 sebanyak 58 kali sampai register EAX berwarna biru dan anda berhenti di PUSH ESI setelah LEA EAX, [EBP-0140]. Sekarang ketik d eax (disvalid registration# yang anda masukkan sebelumnya) dan tekan .

Lihat bagian kanan, terdapat Registration code yang dihasilkan oleh CALL 004079D5 yang sesuai dengan nama yang anda masukkan. Lalu ketik bc * dan tekan Enter. .

3. Tes Registration Code
Buka program Trial Versionnya. Jika ada pesan error kita lewati. Pada kolom Name ketik sesuai yang kita masukkan pertama. Demikian pula dengan masukan pada kolom Registration#. Lalu klik OK. Sekarang anda bisa menikmatinya sebagai full version.

Menggunakan secara pribadi software hasil crack, masih bisa di maafkan. Tapi mengkomersilkannya untuk meraup untung adalah bagian dari kejahatan.

Sunday, July 1, 2012

Game Terbaru yang Rilis di Tahun 2012

Terbaru yang Rilis di Tahun 2012


Guys, game apa yang rencananya bakal kalian mainin di tahun 2012 ini? Resident Evil Revelations kah atau Resident Evil: Operation Raccoon City?.
Ya, dua game Resident Evil terbaru dengan platform berbeda itu rencananya akan rilis di tahun 2012 ini.
Selain RE, ada banyak lagi game-game yang akan rilis ditahun 2012 ini. apa saja? check this out!

FEBRUARI

Tanggal 7 Februari
The Darkness II (PS3, 360, PC)
Fallout: New Vegas (Ultimate Edition) (360, PS3)
Inversion (360, PS3)
Kingdoms of Amalur: Reckoning (360, PS3, PC)
Resident Evil Revelations (3DS)
Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm Generations (360, PS3)

Tanggal 13 Februari
Rhythm Heaven Fever (Wii)

Tanggal 14 Februari
Binary Domain (PS3, 360)
Tales of the Abyss (3DS)
Tekken 3D: Prime Edition
Twisted Metal (PS3)
UFC Undisputed 3 (360, PS3)

Tanggal 21 Februari
Asura's Wrath (360, PS3)
Metal Gear Solid Snake Eater 3D (3DS)
Syndicate (360, PS3, PC)

Tanggal 22 Februari
Army Corps of Hell (Vita)
Asphalt Injection (Vita)
Ben 10: Galactic Racing (Vita)
BlazBlue: Continuum Shift II Extend (Vita)
Dungeon Hunter Alliance (Vita)
Dynasty Warriors Next (Vita)
Escape Plan (Vita)
F1 2011 (Vita)
FIFA Soccer (Vita)
Hot Shots Golf: World Invitational (Vita)
Hustle Kings Vita (Vita)
Little Deviants (Vita)
Lumines: Electronic Symphony (Vita)
Michael Jackson: The Experience (Vita)
ModNation Racers: Road Trip (Vita)
MotorStorm RC (Vita)
Ninja Gaiden Sigma Plus (Vita)
Plants vs. Zombies (Vita)
Putty Squad (Vita)
Rayman Origins (Vita)
Shinobido 2: Revenge of Zen (Vita)
Super Stardust Delta (Vita)
Tales from Space: Mutant Blobs Attack (Vita)
Touch My Katamari (Vita)
Ultimate Marvel Vs Capcom 3 (Vita)
Uncharted: Golden Abyss (Vita)
Virtua Tennis 4: World Tour Edition (Vita)
WipEout 2048 (Vita)

Tanggal 27 Februari
PokePark 2: Wonders Beyond (Wii)

Tanggal 28 Februari
SSX (360, PS3)

TBA
Jak and Daxter Collection (PS3)

MARET

Tanggal 1 Maret
MLB 2K12 (Wii)

Tanggal 6 Maret
Mass Effect 3 (360, PS3, PC)
MLB 12: The Show (PS3, Vita)
Ridge Racer Unbounded (360, PS3, PC)
Street Fighter x Tekken (360, PS3)
Top Gun: Hard Lock (360, PS3, PC)
Unit 13 (Vita)
Tanggal 11 Maret
Mario Party 9 (Wii)

Tanggal 13 Maret
Tales of Graces F (PS3)

Tanggal 20 Maret
Armored Core V (360, PS3)
Ninja Gaiden III (360, PS3)
Resident Evil: Operation Raccoon City (360, PS3, PC)

Tanggal 23 Maret
Kid Icarus: Uprising (3DS)

TBA
Silent Hill: Downpour (360, PS3)

APRIL

Tanggal 3 April
Devil May Cry HD Collection (360, PS3)

Tanggal 24 April
Prototype 2 (360, PS3, PC)

TBA
Xenoblade Chronicles (Wii)

MEI

Tanggal 8 Mei
Starhawk (PS3)

Tanggal 15 Mei
Max Payne 3 (360, PS3, PC)

Tanggal 22 Mei
Ghost Recon: Future Soldier (360, PS3, PC)

TBA
Dirt Showdown (360, PS3, PC)
Sniper Elite V2 (360, PS3, PC)

JUNI

TBA
Darksider II(360, PS3, PC)

Men In Black III



Di tahun 1997, Men In Black menjadi salah satu film tersukses, tidak hanya dari segi komersial, akan tetapi juga mendapat atensi yang positif dari para kritikus. Film dengan baik berhasil memadukan antara satir, komedi gelap, fiksi-ilmiah dan tentu saja laga. Tidak heran lima tahun kemudian, di tahun 2002, dirilis Men In Black 2. Meski kurang mendapat sambutan yang menggembirakan dari para kritikus, namun film tersebut tetap menuai sukses yang memuaskan. sebenarnya tinggal menunggu waktu saja untuk munculnya Men In Black III (MIB III), namun ternyata kita harus menunggu selama 10 tahun untuk dapat menyaksikannya.
MIB III menjadi ajang reuni untuk sutradara Barry Sonnenfeld bersama duo Will Smith dan Tommy Lee Jones yang mengulang peran mereka sebagai agen rahasia antar-galaksi, J dan K. Tambahkan aktris watak asal Inggris,Emma Thompson, sebagai O, pimpinan terbaru MIB. J dan K sekarang harus menghentikan upaya seorang alien bernama Boris the Animal (Jemaine Clement) yang mencoba membalas dendam kepada agen K yang dulu memenjarakan dirinya di bulan selama 40 tahun dengan kembali ke masa lalu dan membunuh K disaat dirinya masih muda. Tentu saja J harus kembali ke masa lalu dan menyelamatkan K (kali ini diperankan oleh Josh Brolin) jika ingin sejarah tetap berada di tempatnya.
Men In Black masih mempunyai semua unsur humor yang menggelitik dan mengambil berbagai referensi popular sebagai ornamen dalam komedinya. Akan tetapi, sungguh disayangkan kita nyaris tidak dapat menemukan satir terhadap budaya pop lagi kali ini  karena MIB III tampil straight-to-the-point. Banal dan cenderung kering. Bahkan saat kita mengetahui Andy Warhol tidak sebagaimana yang ditampilkannya, tidak terasa mengangetkan lagi apalagi lucu. Semua serba tanggung.
Saat komedi tidak berhasil, maka skrip pun mengambil melankolisme sentimentil sebagai bahan rajutan ceritanya. Apalagi yang bisa digali selain hubungan antara J dan K, tentu saja. Dengan memanfaatkan gimmick perjalanan lintas waktu, J bisa mempelajari siapa itu K sebenarnya dan apa yang membuat ia menjadi sosok yang begitu kaku. “Kejutan” di ending dipastikan akan memeras emosi dan (diharapkan) air mata penontonnya.
Terlepas dari itu, MIB III masih tetap menyenangkan untuk disimak. Menghibur, meski porsi laga yang kian dipangkas demi mengejar penggalian sentimentalitas karakternya dan memaafkan hadirnya villain super konyol seperi Boris. Kredit lebih untuk Etan Cohen (Tropic Thunder) sebagai penulis skenario, yang mampu menjaga alur untuk tetap berada dalam koridornya, tanpa keinginan untuk melebar kesana-kemari.
Will Smith mungkin telah absen selama empat tahun dari pentas film dan sepuluh tahun semenjak terakhir menjadi seorang agen J, namun ternyata masih cukup mampu untuk membangun konsistensi karakter J. Yang patut dipuji justru adalah penampilan Josh Brolin sebagai K muda. Selain mampu mengadopsi karakter K yang diperankan oleh Tommy Lee Jones, ia juga memberi nuansa tersendiri dalam interprestasinya terhadap K. Sedang untuk Tommy Lee Jones sendiri lebih tepat jika disebut hadir seperti sebuah extended-cameo di film ini.
Pada akhirnya, MIB III hadir tidak lebih sebagai just another sequel yang tentu saja kehadirannya menjadi kewajiban dari franchise sebesar  Men In Black. Jangan heran jika beberapa tahun lagi akan ada bagian keempat dari petualangan Agen J dan Agen K dalam membasmi the scums of the universe. Dan kita hanya bisa berharap agar para penulis skenario jenius di Hollywood sana punya cara untuk mengembalikan Josh Brolin kedalam ceritanya.

Abraham Lincoln: Vampire Hunter


Don’t judge a film from its title. Akan tetapi, menilik judul seperti Abraham Lincoln: Vampire Hunter, tentu saja wajar jika memprediksi ini adalah film yang…..yah, konyol. Tentu saja terkadang ada beberapa film yang terdengar silly hanya dari judulnya, namun ternyata mampu hadir dengan sangat menarik dan memuaskan. Maaf, kasus yang sama tidak terjadi untuk film terbaru arahan Timur Bekmambetov (Wanted) ini. Tentu saja kita masih bisa mengharapkan visual yang cantik dan aksi laga yang seru dari seorang Bekmambetov, namun sayang film ini adalah pencerita yang buruk.
Mungkin kesalahan pertama adalah membiarkan Seth Grahame-Smith, sang penulis novel dimana film ini berangkat, untuk menulis skenarionya. Bukan berarti kita meragukan kemampuan Smith dalam menulis dengan baik, akan tetapi dipastikan ia akan berupaya untuk mengadaptasi dengan mencomot banyak hal dalam novelnya namun terlupa untuk menghadirkan plot yang padat dan fokus, sesuatu yang tak bisa kita temukan dalam filmnya.
Ide mash-up-nya tentu saja menarik. Abraham Lincoln (diperankan oleh Benjamin Walker, who curiously  looks like a younger version of Liam Neeson), presiden Amerika Serikat ke 16, ternyata tidak hanya bertugas sebagai seorang pemimpin suatu bangsa, akan tetapi juga memiliki aktifitas rangkap sebagai pemburu vampir! Saat ia bertemu dengan Henry Sturges (Dominic Cooper), seorang pemburu vampir yang kemudian menjadi mentornya, Abe, semula hanya ingin membalas dendam atas kematian ibunya di tangan seorang vampir bernama Jack Barts (Marton Csokas) yang juga seorang pemilik perkebunan yang kejam. Namun dalam perkembangannya, ia sadar bahwa para vampir ini menjadi ancaman serius bagi kelangsungan bangsa Amerika.
Tersebutlah kakak beradik Adam (Rufus Sewell) dan Vadoma (Erin Wasson), yang memiliki ambisi untuk menguasai Amerika dibawah supremasi kalangan vampir dan berniat untuk memperbudak umat manusia. Abe kemudian sadar bahwa ia tidak bisa hanya mengandalkan ketrampilan fisik untuk mencegah nasib buruk yang akan menimpa bangsanya, sehingga memutuskan untuk terjun ke kancah politik dan pada akhirnya memegang tampuk kekuasaan tertinggi, sebagai seorang presiden. Namun, pada akhirnya, kemampuan dirinya sebagai seorang pemburu vampir-lah yang akan menentukan nasib negara yang dipimpinnya.
Kita dapat merasakan pergulatan emosi dalam tutur cerita Abraham Lincoln Vampire Hunter, antara ingin hadir sebagai sebuah film campy action flick atau drama sejarah dengan bumbu-bumbu pesan humanisme. Masalahnya, keduanya memiliki kekuatan yang sama dan kadang saling bersinggungan dengan keras, sehingga film memiliki atmosfir yang kontras dan tidak seimbang. Beda halnya jika film fokus hanya pada pretensinya sebagai sebuah film fantasi ringan belaka.
Padahal Abraham Lincoln: Vampire Hunter memiliki kekuatan yang unggul dalam segi laga. Belum lagi secara visual ini adalah film yang rancak. Caleb Deschanel menjalankan tugasnya sebagai cinematographer dengan sangat baik, menghasilkan gambar-gambar yang tidak hanya cantik namun juga mampu menghadirkan atmosfir yang diperlukan oleh kisahnya.
Akan tetapi, tentu saja film tidak melulu hanya visual. Bagaimanapun plot memainkan peranan terpenting. Timeline film ini begitu panjang dan begitu banyak yang ingin diceritakan. Ujung-ujungnya, selain terkesan melompat-lompat, tidak ada perkembangan karakter yang baik untuk mempertajam narasi.
Benjamin Walker sebenarnya memainkan perannya dengan baik, begitu juga dengan Mary Elizabeth Winstead yang kebagian peran sebagai Mary Todd Lincoln. Namun karakter mereka tampil begitu satu dimensi, kalau tidak mau dibilang karikatural, meminggirkan kemungkinan penggalian kedalaman yang sebenarnya terindikasi dalam skripnya.
Ketimpangan ini pada akhirnya mengorbankan arah gerak film secara keseluruhan. Intens dan menggairahkan pada sisi laga, namun menoton dan kering dari sisi drama. Menurut kabar, skrip sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan materi aslinya. Mungkin Seth Grahame-Smith sebaiknya setia saja dengan novel yang ditulisnya, ketimbang memaksakan diri memasukkan unsur sejarah secara lebih signifikan namun terlupa untuk memadukannya secara pas dan tepat dengan elemen fantasi-horor, yang seharusnya menjadi sajian utama. 
I mean, come on, Bekmambetov, even the title is silly already, mengapa film ini lantas harus menjadi serius? It’s supposed to be a cheesy fun flick, rite? Pada akhirnya, jika harus membandingkan dengan action-vampire-flick Timur Bekmambetov sebelumnya, Night Watch (2004) dan Day Watch (2006), jelas Abraham Lincoln: Vampire Hunter terlihat lebih inferior.  And by the way, I think the finale was so silly that I almost burst in laugh in my seat.  But, perhaps it’s just me. 
Speaking of mash-up, it’d be nice to see Abraham Lincoln Vampire Hunter has a rendezvous with Buffy Summers Vampire Slayer #eh

BRAVE : Less Innovative But Still Morality Charming

Quotes:
Princess Merida: I want my freedom!
Queen Elinor: But are you willing to pay the price your freedom will cost?

Nice-to-know:
Awalnya dikabarkan berjudul The Bear and the Bow.

Voice:
Kelly Macdonald sebagai Merida
Emma Thompson sebagai Elinor
Billy Connolly sebagai Fergus
Julie Walters sebagai The Witch
Robbie Coltrane sebagai Lord Dingwall
Kevin McKidd sebagai Lord MacGuffin / Young MacGuffin
Craig Ferguson sebagai Lord Macintosh

Director:
Film kedua Brenda Chapman setelah The Prince of Egypt (1998) yang kali ini berkolaborasi dengan spesialis film pendek Mark Andrews dan astrada Steve Purcell.

W For Words:
Demi memperbaharui citarasa animasinya, Disney sudah beberapa kali bekerjasama dengan Pixar dalam menyuguhkan tontonan yang lebih modern dan tentunya menjual bagi segmentasi yang ditujunya. Salah satu dedengkot di belakangnya adalah Irene Mecchi yang kali ini bertandem dengan ketiga sutradara menggarap skrip aksi heroine (pertama kali dalam produksi Pixar) pemberani yang jago memanah dalam nuansa Skotlandia. Menarik walaupun trailernya tidak terlihat menawarkan apa-apa. Still we cannot judge a movie by its trailer only. See deeper and give it a chance, in fact it’s a school holiday for kids!

Puteri Merida seringkali berargumen dengan ibunya, Ratu Elinor yang ingin menikahkannya dengan salah satu dari putera Lord Dingwall, Lord MacGuffin atau Lord Macintosh. Kontes memanah pun diadakan dan bisa ditebak, Merida yang jago memegang busur pun menang telak. Ketika melarikan diri ke hutan, Merida berjumpa penyihir yang mengabulkan permintaannya yaitu mengubah sang Ibu sesuai takdirnya. Tak diduga, Ratu Elinor berubah menjadi beruang dan segera menjadi buruan seantero kerajaan. Merida harus andalkan keberaniannya untuk menghapus kutukan tersebut sebelum terlambat.

Premis yang diangkat masih seputar dongeng berlandaskan nilai-nilai keluarga yang memang tak terlalu inovatif. Pernah ada Brother Bear (2003) dengan ide yang kurang lebih sama, hanya berbeda ikatan dan gender saja. Disini Merida tetaplah tipikal puteri Disney yang mendambakan kebebasan dan kemandirian hidup. Konflik dengan sang ibu adalah kekuatan utama cerita tanpa berniat mengesampingkan sederetan tokoh lelaki yang berseliweran di istana dengan aksi spontanitas masing-masing. Raja Fergus dan tiga putra kembarnya terbukti masih mampu mencuri perhatian sebagai pelengkap.

Tampilan visualnya sangatlah memanjakan mata. Detil gesture terutama kibasan rambut merah kribo Merida amat diperhatikan. Alam Skotlandia dengan pegunungan, mata air alami, hutan rimbun sampai bukit hijau memang terasa lebih hidup dalam format 3D tetapi tidak terlalu esensial pengaruhnya. Musik latar yang menggugah juga mengalun pas mengiringi aksen Skotlandia asli Kelly McDonald dalam menyuarakan Merida yang pemberontak, sama halnya dengan aksen British aktris veteran Emma Thompson dalam menyulihkan Elinor yang over-protektif itu.

Brave memang lebih terkesan Disney yang simple and heartwarming dibandingkan Pixar yang complex and marvelous. Satu yang harus diakui adalah penyampaian pesan moral yang begitu mengena tentang menjadi diri sendiri tanpa harus bersikap egois. Penyesalan memang selalu datang terlambat tetapi akan selalu ada kesempatan untuk memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi. Kids will love the decent fairytale and adults will enjoy the predictable moment to moment entertainment until it finished. Quite strong narrative from start to end with enough giggles from magical humors along the way.

Durasi:
100 menit

U.S. Box Office:
$66,700,000 in opening week of June 2012

Overall:
7.5 out of 10

CINTA DI SAKU CELANA : Hiburan Filosofis Pilihan Hidup

CINTA DI SAKU CELANA : Hiburan Filosofis Pilihan Hidup


Quotes:
Gifar: Ya tapi lu gak bisa nungguin momen terus. Ciptain dong, Mad! Kesempatan yang udah di depan mulut, tinggal lu emut, malah lu lepehin.

Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh Starvision ini screeningnya diselenggarakan di Hollywood XXI pada tanggal 21 Juni 2012.

Cast:
Donny Alamsyah sebagai Ahmad
Joanna Alexandra sebagai Bening
Dion Wiyoko sebagai Gifar
Ramon Y Tungka sebagai Gubeng
Gading Marten sebagai Roy
Lukman Sardi sebagai Bagas
Enditha sebagai Briptu Nila

Director:
Merupakan film kedua bagi Fajar Nugros setelah Queen Bee (2009).

W For Words:
Pendekatan seseorang terhadap cinta bisa dilakukan dengan dua cara yaitu aktif dan pasif. Tentunya hasilnya akan berbeda pula. Itulah perbedaan karakter Ahmad dan Gifar yang saling bersahabat. Sekelumit kisah cerita pendek ‘Cinta di Saku Belakang Celana’ ini pertama kali muncul di note Facebook sebelum Gramedia menerbitkan versi novelnya karya Fajar Nugros dengan judul 'I Didn't Lose My Heart, I Sole it On eBay’. Starvision yang semula ingin rilis terbatas film yang didasari skrip garapan Ben Sihombing tersebut akhirnya setuju untuk rilis nasional demi menjangkau audiens yang lebih luas lagi.

Berangkat dari Panti Asuhan yang membesarkannya membuat Ahmad tumbuh dewasa meski tak pernah mengenal cinta. Rekannya di kantor pos yaitu Gifar mengajarkan Ahmad untuk berani mengejar cinta gadis manis bernama Bening yang dikenalnya melalui kiriman kartu pos tunangannya. Akhirnya Ahmad mau menulis surat cinta dan memberikannya pada Bening. Malang sebelum kesampaian, dompet Ahmad dicopet oleh Gubeng yang melarikan surat tersebut. Akankah Ahmad berserah pada realitas yang terjadi atau justru semakin ngotot mengejar impiannya yang beranjak menjauh itu?
 
Paruh pertama film dititikberatkan pada interaksi tiga tokohnya saja yaitu Ahmad, Gifar dan Bening. Donny Alamsyah dan Dion Wiyoko mendapatkan kesempatan sebesar-besarnya untuk mengeksplorasi persahabatan dua karakter yang berbeda dalam memandang cinta. Ahmad yang cerdas tapi naïf dalam bercinta berbanding terbalik dengan Gifar yang mahir bercinta tapi bodoh. Perkenalan terhadap tokoh Gubeng membuat paruh kedua berjalan dalam tempo yang lebih cepat dengan kemunculan tokoh-tokoh baru yang semakin mempertajam konflik mulai dari Roy, Bagas hingga Briptu Rahmat dan Briptu Nila. Mudah-mudahan penonton tidak bingung ataupun merasa terganggu dengan perubahan drastis ini.

Departemen musik dalam film ini terbukti berhasil membangun mood yang diinginkan. Lagu lawas Slank yakni Foto Dalam Dompetmu berkali-kali berkumandang menciptakan kesenduan cinta yang tak kunjung diraih. Sedangkan dua track dari pendatang baru Abbay Messi yaitu Cinta Di Saku Celana dan Hey Love mampu membangkitkan semangat optimisme dalam diri Ahmad. Kerjasama penata suara Khikmawan Santosa dan penata musik Tya Subiakto Satrio terjalin dengan baik sehingga menjadi nilai tambah tersendiri dalam dukungannya terhadap film secara keseluruhan.

Sutradara Nugros dengan terampil mengemas urban pop romantic comedy ini di luar pakem-pakem yang ada. Elemen kartu pos, commuter, binatu sampai Russian Roulette bukan dimaksudkan berjalan tanpa arti, ada makna tersembunyi di balik itu semua. Setting lokasi dapat dimaksimalkan sedemikian rupa untuk bercerita, lihat stasiun maupun gerbong KRL sebagai titik interaksi Ahmad dan Bening atau pasar Senen yang hiruk pikuk ketika Ahmad dan Gubeng harus berjibaku sebelum bernegosiasi. Sang editor Cesa David Luckmansyah juga menjalankan tugasnya dengan rapi untuk menjaga esensi film.

Cinta Di Saku Celana menyajikan drama dan komedi secara seimbang tanpa harus berlebihan. Deretan wajah yang sudah tidak asing antara lain Lukman Sardi, Enditha, Luna Maya, Masayu Anastasia, Lolita Putri, Imey Liem, Yati Surachman, Agus Kuncoro juga turut andil mengisi posisi ‘special appearance’. Catatan khusus bagi Pricillia Tanamal yang kocak sebagai Ibu Kos atau Vita Ramona yang membuka film dengan karikatural. Film ini murni bertutur tentang pilihan-pilihan krusial terutama profesi dan pasangan hidup yang kerapkali menentukan kelangsungan langkah anda selanjutnya. Sebuah presentasi filosofis yang samasekali tidak kehilangan tujuannya dalam menghibur penonton.

Durasi:
80 menit

Overall:
7.5 out of 10